Tuesday, July 3, 2012

Doktrin Roh Kudus 2: Baptisan dan Kepenuhan Roh

[Kotbah ini dibawakan oleh Danny Philip Bukitz pada ibadah Mimbar Bina Alumni, Jumat 25 Mei 2012]

Berbicara tentang tema ini merupakan hasil dari isu-isu tentang baptisan dan kepenuhan. Ada pandangan yang menyatakan bahwa baptisan dan kepenuhan adalah hal yang sama. Di awalai dengan  baptisan Roh kemudian dimanifestasi melalui bahasa-bahasa Roh atau karunia-karunia Roh, dan keadaan inilah yang disebut dengan kepenuhan Roh. Ada pandangan tentang baptisan dan kepenuhan yang akhir-akhir ini cukup banyak terdengar orang memberikan kesaksian bahwa mereka telah mengalami kelepasan yang baru, mendapatkan sukacita yang tak terhingga setelah mereka merasakan "pengalaman kedua," "berkat tambahan" di luar pengalaman kelahiran baru ketika menerima Kristus sebagai Juruselamat. Tuhan menjadi lebih dekat dan lebih nyata, kedamaian yang dirasakan datang berlipat ganda, kuasa dan kemenangan selalu menjadi berita yang hangat setelah mendapatkan sentuhan dari Roh Kudus, demikian pengakuan mereka.
Pengalaman tersebut menjadi lebih kontras apabila dibandingkan dengan sebagian gereja yang mengalami kelesuan, kekuranggairahan, lunturnya kasih jemaat, kehilangan kuasa dan kemenangan, dan sebagainya. Dari sisi lain boleh di kata bahwa sebenarnya pengalaman mistis ini juga secara langsung merupakan reaksi internal terhadap gejala formalisme, dogmatisme, hirarkisme, tradisionalisme serta institusionalisme yang memang kerapkali sedikit banyak dapat kita jumpai di dalam gereja. Ini menjadi perdebatan dan masalah bagi dua kubu ini. Permasalahan ini karena kurang memahami tentang Baptisan dan kepenuhan.

PENGERTIAN BAPTISAN
Baptisan berasal dari kata Baptisma, merupakan tindakan dari pencuciaan atau memasukan kedalam air. Sebagai simbol penyucian, pembersihan. Simbolisme yang sering di lakukan oleh orang-orang di perjanjian lama. Ini adalah suatu tanda setiap orang yang masuk dalam komunitas baru. Baptisan juga memiliki pengertian sebagai tanda pertobatan seseorang, dari kehidupan yang lama untuk mendapatkan kehidupan baru. Baptisan ini digunakan oleh Yohanes ketika menyambut kedatangan Tuhan Yesus.
Baptisan biasanya disebut sebagai inagurasi dimana seseorang mempercayai tentang keselamatan di dalam Yesus. Bukan masalah baptisannya tetapi proses pekerjaan Roh kudus yang merupakan hal yang penting. Sama seperti orang wisuda bukan wisudanya yang membuat seseorang lulus kuliah, tetapi proses belajar dan ketekunan seseorang melewati studi itu. Sebuah inagurasi penting untuk menjadi pengingat tetapi bukan itu menentukan segalanya. Bapisan adalah symbol bagaimana dia diselamatkan.

BAPTISAN ROH KUDUS
Baptisan Roh Kudus secara langsung disebut dalam Alkitab 7 kali di Perjanjian Baru[1]. Pemunculan istilah ini yang pertama dalam Mat. 3:11(“Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api”) dan sama persis digunakan dalam Mark 1:8; Luk 3:16 dan Yoh 1:31-33. Ke empat ayat itu semua disebutkan oleh Yohanes Pembaptis.  Yesus juga mengungkapkan mengenai hal ini dalam Kis 1:4-5. Dikatakan demikian, “Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus”. Pengungkapan ini dilakukan Yesus pertama kali dan hanya sekali selama hidupNya. Selanjutnya istilah ini muncul dalam  Kis 11:15-17 (“Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita. Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus. Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?”). Di sini pemunculannya bukan dalam rangka janji Tuhan atau perintah untuk diterima tetapi justru mengingatkan kembali apa yang telah dijanjikan Tuhan dan yang telah terjadi pada hari Pentakosta yang telah berlalu. Petrus tidak sedang menganjurkan gereja lain untuk menerima baptisan Roh Kudus, tetapi membicarakan apa yang telah terjadi dalam sejarah, yang tidak pernah terulang kembali. Terakhir kali istilah baptisan Roh Kudus muncul di 1Kor 12:13, “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.” Di sini juga Alkitab memberikan definisi atau menjelaskan makna baptisan Roh Kudus yang memberi pengalaman yang lebih luas bagi semua orang percaya, yaitu mempersatukan semua orang percaya menjadi satu tubuh.
Baptisan yang dilakukan oleh Yesus Kristus, karena Kristus mengutus Roh Kudus sebagai penolong bagi orang percaya untuk  terus bertahan. Baptisan roh Kudus adalah suatu kata yang mana penulis PB gunakan untuk berbicara  tentang datangnya ‘a new convenant power of Holy Spirit’.
Perbedaan baptisan air dan baptisan Roh Kudus adalah bahwa baptisan dengan air adalah sebagai pernyataan iman (segi manusia). Kita mengimani, ketika kita dibaptis, bahwa kita adalah satu bagian keluarga kerajaan Allah dan kita adalah pribadi yang diselamatkan Tuhan. Ini adalah bukti bahwa kita sudah di dalam Kristus. Sedangkan baptisan dengan Roh adalah sebagai penyataan anugerah Allah (segi Tuhan).
Bagaimana kita tahu bahwa kita sudah dibaptis secara Roh Kudus? Kita tidak bisa tahu, seperti angin berhembus kita tidak tahu, tapi kita bisa rasakan. Yang paling penting adalah baptisan adalah sarana kita menghayati keselamatan yang disediakan di dalam Kristus.
PRINSIP ALKITAB TENTANG BAPTISAN ROH KUDUS
·         Kita dibaptis menjadi satu tubuh dengan Kristus (1 Kor 12:12-13).
·         Kita dibaptis dengan Roh Kudus (oleh Tuhan Yesus). Jadi secara status atau fakta terjadi pada saat  hari Pentakosta (hari turunnya Roh Kudus) dan secara pengalaman terjadi pada saat menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi kita.
·         Ada empat kali turunnya Roh Kudus, yaitu: dalam Kis 2:38 (di Yerusalem dan disertai bahasa roh), Kis 8:14-17  (di Samaria dan tidak disertai bahasa roh), Kis 10:44 (kepada Kornelius dan disertai bahasa roh), Kis 19:1-6 (di Efesus dan disertai bahasa roh dan bernubuat).

Jadi, kepenuhan Roh adalah akibat dari baptisan Roh (Kis 2:4).  Tuhan Yesus membaptis dengan Roh Kudus, kepenuhan Roh adalah akibat yang diterima. Kepenuhan Roh adalah akibat  yang diterima yang perlu terus menerus dijaga dan dipertahankan. Jika kita hidup dalam ketaatan terhadap Roh Kudus maka kita akan mengalami kepenuhan Roh Kudus. Sepanjang kisah dalam alkitab tidak ada seorang rasul yang mengatakan ‘Aku kepenuhan Roh Kudus’. Tetapi hal itu menjadi peryataan dari orang yang memandang mereka bahwa mereka dipenuhi oleh Roh Kudus. Kepenuha Roh Kudus adalah keadaan yang seharusnya dijaga dan dipertahankan. Dalam Ef 5:18-19 dikatakan, “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati”. Ini adalah hidup yang dipenuhi oleh Roh.

CIRI-CIRI ORANG DIPENUHI ROH KUDUS
  1. Taat kepada Roh.
  2. Hidup kudus
  3. Menjunjung tinggi Firman Tuhan (Yohanes 14:26)
  4. Mengabarkan Injil (Kisah Para Rasul 1:8)
  5. Berani dipimpin Roh Kudus untuk menjalankan kehendak Allah (Kisah Para Rasul 16:9-40)
  6. Menghasilkan buah Roh (Kisah Para Rasul 13:52, Efesus 5:18)

Ketika kita menghayati baptisan dan kepenuhan Roh Kudus kita harus mengingat bahwa baptisan Roh Kudus terjadi satu kali di dalam kehidupan orang Kristen untuk selama-lamanya. Tidak ada pengulangan! Sedangkan kepenuhan Roh Kudus bisa terjadi berulang kali dalam perjalanan hidup kekristenan kita. Baptisan Roh Kudus adalah pengalaman yang pasti tanpa diragukan, dialami oleh setiap orang percaya ketika dia menerima Kristus sebagai Tuhan dan juruselamatnya. Baptisan Roh Kudus bukan pengalaman kedua yang baru akan dialami setelah orang percaya tersebut menerima pelayanan khusus, misalnya penumpangan tangan, tetapi hal yang langsung dialaminya sama ketika ia menerima Kristus sebagai Tuhan dan juruselamatnya. Ingat, Baptisan Roh Kudus adalah kenyataan atau fakta seseorang menerima Kristus dan dengan demikian menjadi alat (means) yang melaluinya orang tersebut dipersatukan ke dalam Baptisan Roh Kudus terjadi satu kali di dalam kehidupan orang Kristen untuk selama-lamanya (tidak ada pengulangan), sedangkan kepenuhan Roh Kudus terjadi berulang kali di dalam perjalanan kehidupan keKristenan. Di dalam baptisan Roh Kudus, Roh Kudus masuk di dalam hati orang percaya, sedangkan di dalam kepenuhan Roh Kudus, Roh Kudus mencerahkan dan memimpin orang percaya menuju kepada kesempurnaan hidup seperti Kristus (Roh Kudus tidak masuk untuk kedua kalinya di dalam hati orang percaya).
Mari senantiasa hidup oleh Roh dan senantisa penuh dnegan roh yang menjadikan hidup kita taat, kudus, setia kepada Firman Tuhan, rajin melayani, mengerjakan kehendak Bapa, dan menghasilkan buah Roh dalam kehidupan kita.
Solideo Gloria!



[1] Stephen Tong, Baptisan dan Karunia Roh Kudus (Jakarta: LRII, 1996) h. 31-37

No comments: