Tuesday, July 3, 2012

Doktrin Roh Kudus 1: Penolong dan Penghibur

[Kotbah ini dibawakan oleh Danni Philip Bukitz pada ibadah Mimbar Bina Alumni, Jumat 11 Mei 2012]

Dalam mempelajari bagian ini kita akan mendekati dengan kajian biblika bukan konsep sistematika. Menyadari ini merupakan hal yang akan sulit untuk di mengerti secara logika dan rasional kita. Banyak pandangan untuk memahami ini dengan pendekatan sistematika, namun karena waktu pembahasan yang tidak terlalu banyak kita akan mengenal pribadi Roh Kudus melalui penggalian kebenaran Firman Tuhan dan relevansinya bagi kita sebagai murid Kristus di tengah zaman ini.

KONTEKS YOHANES 14:15-26
Ini merupakan perikop penting tentang pribadi ketiga dari Tritunggal. Melalui bagian ini konsep Roh Kudus dinyatakan. Sebelum kita membahas tentang bagian ini kita harus melihatnya dari konteks yang terjadi di saat itu. Yohanes menuliskan bagian ini saat hari-hari terakhir Tuhan Yesus di dunia. Ia menuliskan bahwa Yesus mengambil waktu bersama-sama dengan para murid dalam perjamuan makan. Dalam kondisi akhir ini Yesus memberikan perintah baru kepada para murid-muridNya. Perintah baru ini merupakan hal yang muncul ditengah pertengkaran siapa terlebih besar diantara para murid. Yesus menduga bahwa para murid akan bertengkar dalam kondisi ini dan akan ada perpecahan yang terjadi diantara para rasul.
Bukan hanya perpecahan yang muncul dalam hari-hari terakhir, tetapi Yesus mengetahui bahwa para murid akan akan meninggalkannya. Yesus tahu bahwa Petrus akan menyangkal diriNya. Yudas menjualNya dan para rasul lainnya akan meninggalkan Yesus karena ketakutan dan kondisi yang sangat mencekam. Inilah yang menjadi konteks mengapa Yesus berbicara kepada murid-murid dan dituliskan oleh Yohanes pada bagian ini.

KASIH = TAAT PERINTAH
Yesus memulai bagian ini dengan menyatakan bahwa “jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku (ay 15)”. Perintah yang Yesus berikan dengan sebuah landasan dan dasar yaitu kasih kepada diriNya. Jikalau kita mengasihi Tuhan berarti kita harus menaati apa yang menjadi perintah Tuhan. Ini merupakan sebuah konsekuensi logis dan bukti nyata mengasihi Tuhan. Ketika mengasihi Tuhan kita harus mematuhi apa yang diperintahkan Tuhan kepada kita. Yang menjadi pertanyaan perintah apa yang Yesus maksudkan kepada para murid
  1. Hukum kasih (13:34-35). Mengapa hal ini penting adalah karena ada kemungkinan para murid berpikir siapa yang menjadi terutaa (atau terbesar) diantara mereka, sehingga esus menyampaikan sebuah perintah agar mereka saling mengasihi.
  2. Hukum yang Terutama (Mrk 12:28-34). Hal ini berbicara mengenai hukum yangpaling utama yaitu mengasihi. Allah dan mengasihi sesama. Kedua hukum ini seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Mengasihi Allah.
  3. Matius 5:19-20. Ini adalah sebuah pernyataan bagaimana Yesus bukan sedang meniadakan hukum taurat.
  4. Tradisi / aturan-aturan


Yesus datang tidak menghapuskan atau membuang hukum taurat dan tradisi yang baik.  Yesus mengkoreksi hati dan motivasi para ahli Taurat. Mereka terjebak dalam legalisme yang membuat mereka melakukan aturan-aturan itu dengan penghakiman, paksaan dan kehilangan kasih dalam melakukan perintah itu. Kasih kepada Tuhan merupakan poin utama untuk melakukan perintah Tuhan. Yesus kembali kepada para murid-murid dengan menyatakan mulai dengan kasih. Ini merupakan hal terpenting bagi para murid. Namun kita sebagai orang Kristen sering gagal dan jatuh dalam melakukan hal tersebut. Kita mudah terjebak dalam dua kubu yaitu legalis dan liberal. Untuk terlepas dari permasalahan dua kubu tersebut kita membutuhkan penolong untuk tetap berada dalam motivasi antara kasih dan ketaatan. Dalam konteks inilah Yesus menyatakan bahwa Ia akan mengutus penolong untuk setiap para murid tetap memiliki kasih dan ketaatan melakukan perintahNya. Penolong dan Penghibur diberikan oleh Yesus agar para murid menjadi pribadi yang selalu hidup dalam kasih dan taat pada perintah Allah. Dua hal dimana kebenaran antara keadilan Allah dan kasih Allah hanya akan dimengerti jika kita diberi pengertian untuk memahaminya. 

ROH KEBENARAN = ROH KUDUS
Penolong yang Yesus berikan merupakan Pribadi bukan semangat. Ia menyatakan bahwa pribadi yaitu Roh da  Kebenaran. Roh itu akan menyertai murid dalam melakukan perintah Tuhan Yesus didalam motivasi kasih kepada Yesus. Ia tahu apa yang akan terjadi dengan para murid bahwa mereka akan gagal mengasihi diriNya, namun dengan adanya Roh kebenaran ini akan menolong mereka untuk terus setia dan bertahan. Ia bukan semangat tetapi Pribadi yang memiliki intelektual, perasaan atau emosi, sifat dan atribut-atribut.
Ia adalah pribadi yang berpikir karena kita sering mendengarkan bahwa Roh mengingatkan, mengajar, membimbing dan melakukan tindakan yang membutuhkan pemikiran. Intelektual dimiliki oleh Roh Kudus untuk menjalankan peran sebagai Roh Kebenaran bagi orang percaya untuk terus memahami setiap ketaatan yang dilakukan kepada Yesus.
Roh kudus juga memiliki emosi dimana bisa didukakan oleh dosa yang kita lakukan. Selain itu Ia juga bisa menghibur orang yang berjuang melakukan kebenaran.
Sifat dan atribut yang dimiliki oleh Pribadi Roh Kudus banyak di nyatakan oleh Alkitab.

Comforter (penghibur)
Roh kebenaran dan penolong. Ia sebagai penolong dengan berperan sebagai penghibur yang memberikan penguatan dan penghiburan yang sejati. Ilustrasi yang bisa dipahami yaitu ketika seseorang mengalami rasa duka hal yang perlu untuk dimengerti bahwa penghiburan sejati dari diri orang tersebut, namun kita tidak bisa memahami mengapa kita jadi ingat pernyataan Firman, dan lainnya pasti karena perbuatan pribadi yang bekerja menghibur.
Kita harus  menghayatinya bukan dalam dunia fisik tetapi dunia Roh, misalnya si X memiliki Roh X dan si Z memiliki Roh Z. Ketika X memberikan nasihat kepada Z bisakah dikatakan bahwa Roh X menasihati Roh Z?. Demikian kita menghayati pribadi Roh kudus dalam bertindak.

Counselor (Pembimbing)
Ia memiliki peran sebagai penghibur ketika kita para murid Kristus mengalami penderitaan. Ia akan mengingatkan tentang kasih itu dan menghibur kita.
Peran selanjutnya sebagai pembimbing atau pengarah untuk terus hidup dalam kebenaran dan ketaatan kepada perintah Kristus. Roh kudus akan mengajarkan segala sesuatu tentang perintah yang harus kita taati dan lakukan. Selain itu Ia akan mengingatkan perkataan Yesus yang kita sudah dengar. Bimbingan ini yang membuat kita akhirnya hidup mencapai keserupaan dengan Kristus.

Advokat (Pembela)
Makna ketiga yang kita bisa pelajari dari parakletos adalah pembela. Dalam memperjuangkan kebenaran terkadang para murid harus berada dalam situasi penuh dakwaan baik dari pihak luar maupun dari dalam pribadi. Yesus melihat setiap murid akan mengalami dakwaan dari dunia yang membenci mereka. Jadi hal yang perlu yaitu pembela yang membuat mereka berani membela kebenaran ditengah dunia yang membenci kebenaran itu. Pembela ini akan menolong kita untuk kita siap menghadapi kondisi-kondisi yang terjadi jika kita berjuang dalam kebenaran. Kita akan sendiri dan penuh penghakiman namun satu hal yang perlu kita pahami yaitu keyakinan untuk terus berjuang dan mengingat ada pembela yang membuat kita terus taat dan setia memperjuangkan kebenaran itu.

Refleksi
Siapakah kita ketika melakukan perintah Tuhan? Apakah kita orang yang taat hanya keharusan yang akhirnya harus dalam tindakan mekanis dan legalis? Atau kita adalah orang-orang yang bebas tanpa aturan akhirnya menjadi orang yang hidup tidak teratur. Hal yang Yesus inginkan bukan hanya ketaatan tetapi kasih yang menjadi dasar untuk melakukannya. Kristus sebagai Tuhan dan prioritas dalam hidup kita.
Kita memiliki Allah yang terus bekerja memelihara ketaatan dan kesetiaan kita untuk melakukan perintah dan visi Kristus bagi Dunia. Pribadi ketiga atau Roh kudus menghibur, membimbing dan membela kita hidup dalam kebenaran, sehingga kita dinamis dalam hidup keKristenan kita.
Ia adalah pribadi yang memiliki intelektual, emosi, sifat dan atribut jadi Roh kudus bukanlah semangat seperti yang didengungkan kaum unitarianisme (saksi Yehova). Ia pribadi yang hidup dan terus bekerja dalam diri orang percaya sampai Tuhan Yesus datang kedua kali.

Marilah kita mengucap syukur untuk Pribadi ketiga Tritunggal yang terus mengingatkan kita untuk hidup makin serupa dengan Kristus. TYM

No comments: