Berdasarkan AMSAL 31
[Kotbah ini merupakan rangkain seri Teman Hidup bgn 02, yang dibawakan oleh kak Desmi Tampubolon STP pada MBA 19 April 2013]
Menurut Weiden, kitab Amsal tidak
ditulis sekali jadi oleh seseorang atau sekelompok orang. Secara garis besar di
tulis oleh beberapa orang. Dalam kitab Amsa kita menemukan ada Amsal-amsal
Salomo (Ams 10:1), ada juga amsal dari orang bijak (Amsa 24:23).
Amsal 31:1-9 adalah Amsal yang
ditulis oleh Lemuel. Tetapi Alkitab tidak memberi keterangan yang eksplisit
tentang siapa Lemuel itu, demikian juga dengan ibunya yang memberi pengajaran
dalam perikop ini. Lemuel adalah seorang raja, tidak jelas apakah ia raja di
Israel atau raja di luar Israel.
Jika kita melihat Amsal ini, kita
akan menemukan bahwa ay 1-2 memberi pengantar dari perkataan Lemuel yang ia
dapat dari pengajaran ibunya. Kemudian dalam ayat berikutnya kita melihat
bagaimana sang ibu menasihati Lamuel mengenai dua kejahatan, yaitu seks dan
alkohol. Dalam ay 3 dikatakan, “Jangan
berikan kekuatanmu kepada perempuan, dan jalanmu kepada perempuan-perempuan
yang membinasakan raja-raja.” Secara khusus memperingatkan agar tidak
membuang-buang tenaga karena perempuan atau kehilangan semangat karena
perempuan. Pada zaman itu sangat wajar jika seorang raja banyak dekat dengan
perempuan (bandingkan dengan raja Salomo). Kemudia pada ay 4-7, sang raja
diperingatkan akan bahaya alkohol. Dalam ay 4 dikatakan, “Tidaklah pantas bagi raja, hai Lemuel, tidaklah pantas bagi raja
meminum anggur, ataupun bagi para pembesar mengingini minuman keras.”
Peringatan ini penting bagi Lemuel sebagai raja karena alkohol, sama halnya
dengan perempuan, dapat memabukkan dan menyebabkan kecanduan sehingga dapat
menjadi sebab ketidakadilan (5) karena orang yang dimabuk alkohol tidak bisa
memutus perkara dengan benar. Peringatan ini sangat krusial bagi para pemimpin
yang menjadi panutan dan penentu nasib banyak orang. Kemudian dalam ayat 8-9
kita melihat nasehat positif bagi Lemuel di mana sang ibu mendorong agar
putranya berpihak pada orang-orang miskin dan lemah. Orang miskin dan lemah
harus dibela dan sebagai seorang pemimpin, dia harus menunjukkan keadilan bagi
orang yang lemah.
Seorang pemimpin tidak hanya
harus lepas dari kejahatan, tetapi juga harus menolong orang yang dipimpinnya.
Tidak hanya pemimpin-pemimpin besar dalam pemerintahan misalnya, tetapi juga
pemimpin keluarga (kepala keluarga) haruslah berhati-hati dengan perempuan dan
minuman keras, sehingga dapat mengambil keputusan dengan bijaksana dan adil
(31:9, “Bukalah mulutmu, ambillah
keputusan secara adil dan berikanlah kepada yang tertindas dan yang miskin hak
mereka.”)
Kemudian dalam ayat 10 dikatakan,
“Istri yang cakap, siapakah akan
mendapatkannya? Ia lebih berharga dari permata”. Pertanyaan akan siapakah
wanita yang bijak seharusnya menjadi pertanyaan bagi seorang pria untuk mencari
pasangannya. Tanpa pertanyaan ini pria bisa memilih sekena hatinya dan tanpa
pertimbangan yang dalam dan matang siapa yang akan menjadi isterinya.
Jika seseorang tidak taat kepada
Allah, maka dia tidak akan mampu mengasihi anda seperti yang anda inginkan.
Apakah tujuan-tujuan hidup anda berdua saling mengisi? Anda perlu tahu apakah
anda berdua pergi ke arah yang sama. Hal ini harus ditanyakan ketika memilih
pasangan. Tidak persis sama, dan pasti banyak perbedaan, tetapi bagaimana
perbedaan itu membuat mereka saling mengisi.
Pernikahan yang paling berbahagia
bukanlah karena pasangan yang mereka nikahi, menarik secara fisik, tapi karena
ketaatan hidupnya menjalankan perintah Allah tentang cara memelihara istrinya,
yang hatinya lembut, yang berjalan dalam kepekaan rohani. Jika seorang ingin
memilih pria sebagai iman dan kepala keluarga, tentu harus memilih dengan
kriteria seperti ini, yaitu taat kepada Tuhan. Kencan untuk penginjilan harus jadi ladang yang kita hindari, karena
kita akan menemukan terlalu banyak ilalang disana yang akan menyebabkan anda
terjerembab dan mencekik anda. Pria yang belum taat di dalam Tuhan hanya
akan menarik dari luarnya saja. Mereka menyukai wanita yang taat dalam Tuhan,
karena mereka tahu, moral anda tidak perlu diragukan lagi, mereka mencari
wanita yang terpelihara dengan baik.
Syarat untuk menjadi wanita bijak
ditentukan oleh ayat 30 “kemolekan adalah bohong dan kecantikan
adalah sia-sia, tetapi istri yang takut akan Tuhan dipuji-puji”.
Ternyata kunci menjadi wanita bijak adalah takut akan Tuhan. Ketaatan pada
Tuhan akan memberi inner beauty bagi
para wanita. Dalam Amsal 31 ini, kita menemukan beberapa kriteria dan seorang
wanita yang bijak.
Memahami hati
suami (11-13)
Dalam ay 11-13
dikatakan, “11 Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan
kekurangan keuntungan. 12
Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya. 13 Ia mencari bulu domba dan
rami, dan senang bekerja dengan tangannya.” Isteri yang bijak akan berusaha
berlaku baik pada suami dan juga melayani suami dengan baik, seperti menyambut
ketika pulang bekerja. Dia juga masih dapat mengungkapkan keberatan pada suami
dengan cara baik (12), mandiri dan dapat berinisiatif (13).
Bertanggung jawab atas keluarga (15)
Dalam ay 15
dikatakan, “Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi
rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan”.
Wanita bijak menyediakan makanan untuk suami dan anak-anak, tidak menyerahkan
tanggung jawab ini kepada pembantu tapi dilakukan sendiri sebagai istri yang
baik, jika harus menyerahkan tanggung jawab pada pembantu harus dengan
batasan-batasan yang jelas. Jangan sampai karena seorang wanita yang bekerja
menyebabkan malas melayani suami. Seorang wanita bijak harus menguasai seni
memasak.
Menjadi istri yang cekatan, memperhatikan
peluang-peluang yang ada untuk membantu perekonomian keluarga (16-18,24).
Jangan
sekali-kali pergi belanja ketika anda sedang lapar, karena anda akan meraup
sesuatu yang tidak anda butuhkan. Banyak perempuan anak-anak Tuhan masih jatuh
dalam hal ini. Suka beli sepatu padahal masih banyak sepatunya dirumah dan
semua bermerk. Pernahkah kita membeli barang tetapi sampai di rumah kita
menyesal membelinya? Dalam Luk 14:28 dikatakan “Sebab siapakah diantara kamu
yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulumembuat anggaran biayanya…”.
Wanita lajang yang selalu “lapar mata” akan jadi bendahara yang buruk setelah
menikah, semua hal harus di perhitungkan, termasuk biaya rencana pernikahan,
tabungan atau investasi. Jika kita mau menikah tahun depan, kita harus melihat
sudah berapa tabungan kita. Ingat, kita harus memiliki tabungan. Mari
memperhitungkan segala sesuatunya. Perhitungkan juga segala sesuatu tentang
investasi. Semua investasi dan semua modal usaha harus diperhitungkan
masak-masak.
Bertanggung jawab terhadap anak-anak (17,
22,25,26,27-28)
Seorang wanita
yang bijak haruslah seorang wanita yang kuat. Semua hal yang berkaitan dengan
keperluan anak-anak dipersiapkannya dengan baik, mengajar anak tentang
prinsip-prinsip kebenaran dan hikmat (26) dengan lemah lembut mendidik, menegur
dan mengajarkan disiplin, dan “ia tertawa tentang hari depan”, wanita bijak
mempersiapkan keperluan anak-anak dimasa depan dengan baik.
Terus belajar mengatur waktu, kerja dan tanggung
jawab (21,22,27)
Seorang wanita
bijak melakukan manajemen waktu yang baik, untuk mengatur keperluan-keperluan
keluarga (21,22) yang dapat menjaga seluruh keluarga tetap sehat, nyaman,
bahkan ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya (mengatur dan membersihkan
rumah, menjadikan rumah asri). Rumah itu juga adalah ciri dari penghuninya.
Menjaga nama baik suami(23,25,20)
Istri yang bijak
akan membuat suami dikenal dan dihormati yang ditunjukkan dari penampilannya
(“pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan”). Pria senang melihat wanita lain
yang dalam berpakaian menunjukkan seluruh daya tariknya tetapi mereka tidak
suka kalau pasangan mereka seperti itu. Penampilan yang baik memang penting
tetapi dituntut juga hidup yang santun, menolong dan menghibur yang tertindas,
menolong orang-orang miskin (dan tetap berhikmat untuk menentukan siapa yang
perlu dibantu).
Wanita yang bijak, sadar akan
tanggungjawabnya sebagai istri, ia akan dikasihi oleh anak-anaknya (28a),
suaminya juga akan memperhatikan kerajinannya dan berbahagia memiliki istri
yang cakap (28b n 29), dan pada akhirnya kecakapan istri akan mendapat pujian
dari lingkungannya bahkan oleh keluarga sendiri yang mengasihinya (31). Isteri
yang dipuji-puji itu akan menjadi berkat bagi lingkungan. Karakter wanita bijak
hanya bisa dimiliki oleh seorang istri yang takut akan Tuhan (30b), teruslah
menjadi wanita berprinsip yang terbaik
dan disebut wanita yang berbahagia.
Solideo Gloria!
1 comment:
Best Betting Sites in the world with the 1xbet korean betting
Best Betting Sites in the world with the 1xbet korean betting sites, with the 1xbet korean 바카라 사이트 betting 1xbet websites and free fixed งานออนไลน์ matches tips.
Post a Comment