Thursday, November 3, 2011

[Seri Jesus Christ 02-2007] Kingdom of GOD

[Kotbah Mimbar Bina Alumni Jumat, 16 November 2007 yang dibawakan oleh Denni B. Saragih]

Hari ini kita akan belajar mengenai topik Jesus Christ yang kedua, yaitu Kingdom of God. Kita akan mempelajari hal ini melalui bagian dari Firman Tuhan Markus 1:14-15.

Sewaktu kita berbicara tentang Tuhan Yesus, dan kita ditanya apa yang diperjuangkan oleh Yesus selama Dia ada di tengah-tengah dunia ini dan apakah Injil yang diajarkanNya kepada orang lain, apakah jawaban kita? Di sini saya mendaftarkan kata-kata doktrinal yang ada di Injil.

Kata/Konsep
Mat
Mark
Luk
Kerajaan Allah
50
15
39
Percaya, iman
24
20
26
Bapa
44
4
17
Kasih
12
8
16
Perumpamaan
17
13
18
Anak Manusia
26
14
24
Keselamatan
4
8
12


Mungkin banyak dari kita yang menduga bahwa apa yang paling penting adalah keselamatan. Tetapi dari daftar di atas, konsep yang paling banyak muncul, yang diajarkan oleh Tuhan Yesus selama Dia ada di tengah-tengah dunia ini adalah konsep Kerajaan Allah (bandingkan dengan konsep keselamatan yang muncul sebanyak 24 kali, konsep mengenai Kerajaan Allah muncul sebanyak 104 kali).

Jika kita tidak memahami dengan baik apa Yesus sedang ajarkan ketika Dia berbicara tentang Kerajaan Allah, mungkin kita akan kehilangan sesuatu yang amat penting, yaitu siapa Yesus dan apa misiNya datang ke dunia ini. Karena itulah, saya ingin mengajak kita merenungkan, apakah yang dimaksudkan Yesus dengan Kerajaan Allah? Bagaimana kita memahaminya? Bagaimana hal tersebut memiliki relevansi bagi kehidupan kita sebagai orang-orang yang mengaku sebagai pengikut Kristus pada zaman sekarang ini?

Kerajaan Allah dalam pengajaran Yesus sangat sentral. Misalnya dalam Mat 13:16-17 : ”Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.” Dan contoh-contoh yang lain dapat kita lihat dalam Luk 10:23-24; Mark 14:25; Luk 17:20-21; Luk 4:18-21; Mat 8:11-12; Luk 13:28-29; Luk 16:16; Mat 11:4-6; Luk 7:22-23; Mat 6:10; Luk 11:2; Mat 11:12; Mark 2:19; Mat 9:15; Luk 5:34; Luk 11:20. Jika kita melihat Markus, dan kita setuju bahwa Injil Markus adalah Injil yang tertua, yang dituliskan oleh penginjil sebelum Matius dan Lukas, maka Yesus memulai pelayananNya dengan mengumumkan: ”Kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" (Mark 1:15). Apa yang Yesus maksudkan dengan Kerajaan Allah? Yang paling menarik, dalam bahasa Inggris, frase ’waktunya telah genap’ adalah ’fulfilled’, yang berasal dari kata ’peplerotai’. Hal ini menunjukkan bahwa konsep ini sudah familiar. Artinya, sewaktu yesus mengatakan Kerajaan Allah sudah genap, hal ini berarti orang yang mendengarnya pada waktu itu tahu apa yang sedang dibicarakan.

Kita akan melihat satu bagian dalam PL yang berbicara tentang Kerajaan Allah. Mari melihat Yesaya 52:7-10: ”Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: "Allahmu itu Raja!" Dengarlah suara orang-orang yang mengawal engkau: mereka bersama-sama bersorak-sorai. Sebab dengan mata kepala sendiri mereka melihat bagaimana TUHAN kembali ke Sion. Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab TUHAN telah menghibur umat-Nya, telah menebus Yerusalem. TUHAN telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang dari Allah kita."

Latar belakang dari bagian ini adalah konteks Kerajaan Israel. Di dalam Kerajaan Israel, ada raja. Tetapi sesungguhnya, raja itu adalah perwakilan dari YHWH yang adalah Raja sesungguhnya orang Israel. Itulah sebabnya, di tengah-tengah Yerusa- lem sebagai ibukota kerajaan, ada Bait Allah. Bait Allah ini menjadi simbol ”YHWH memerintah melalui baitNya”. Yang memerintah di seluruh Yerusalem sampai seluruh tanah Israel dengan menjadi Raja diantara orang Israel. Itulah sebabnya orang Israel memiliki konsep bahwa YHWH adalah Raja. Tetapi ketika Israel kalah berperang dengan bangsa kafir dan peralatan bait Allah dibawa keluar, ada semacam keraguan/depresi bagi orang Israel, dimana Tuhan mereka seolah-olah telah kalah dengan tuhan bangsa asing. Kemudian para nabi menjelaskan bahwa Allah tidak kalah melainkan mengizinkan bangsa Israel ditaklukkan bangsa Asing. Orang Israel sulit menerima penjelasan ini. Mereka sulit menerima karena, pertama, mereka adalah bangsa pilihan Tuhan yang seharusnya tidak akan kalah. Raja mereka adalah Raja alam semesta. Kedua, bangsa yang mengalahkan mereka adalah bangsa kafir, penyembah berhala. Bagaimana mungkin bangsa yang Rajanya adalah Tuhan kalah dengan bangsa kafir. Maka dalam bangsa Israel berkembang semacam konsep pengharapan bahwa suatu hari kelak, ketika mereka di buang ke negeri yang amat jauh, maka ada kabar baik ”Tuhan akan kembali menjadi Raja di Yerusalem.” Tetapi di dalam penglihatan Yehezkiel, ada penglihatan di tepi sungai Babilonia dimana nabi Yehezkiel melihat Allah menampakkan dirinya di sana. Bagi kita, mungkin hal ini tidak ada artinya. Tetapi bagi orang Israel, penglihatan ini merupakan hal yang luar biasa karena penglihatan akan Tuhan biasanya ada di dalam bait Allah di Yerusalem (bd Yes 6). Dan sekarang Tuhan terlihat di tepi sungai Babilonia. Hal ini berarti Allah telah meninggalkan Yerusalem dan Israel dan menampakkan dirinya bukan sebagai Allah orang Isreal, tetapi Allah yang berdiri di tepi sungai Babilonia. Hal ini melahirkan dan memberikan satu pengharapan, seperti yang diberitakan oleh para nabi, bahwa suatu saat Tuhan akan kembali. Dikatakan di dalam bagian Yesaya diatas: ”Sebab dengan mata kepala sendiri mereka melihat bagaimana TUHAN kembali ke Sion.” Dan dalam ayat 10 dikatakan: ”TUHAN telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang dari Allah kita.”

Ini adalah pengharapan Kerajaan yang dimliki oleh orang Israel dan sangat jelas dicatat Yesaya. Mereka yang terbuang, suatu hari kelak, Tuhan akan kembali bersama dengan mereka dan menyelamatkan mereka dari bangsa-bangsa asing. Tuhan bukan hanya menyelamatkan, setelah itu Dia akan naik tahta di Yerusalem, di baitNya yang kudus. Dan dari sana dia akan memerintah seluruh dunia sebagai Raja dalam kerajaanNya selama-lamanya.

Sekarang kita akan melihat apa yang ingi di sampaikan Markus dalam bagian ini dan apa yang ingin dinyatakan Yesus kepada kita semua tentang apa yang Dia lakukan, apa misiNya, dan apa artinyadia membawa Kerajaan Allah di tengah-tengah dunia ini.

Makna Injil Kerajaan Allah

Mark 1:1 berbunyi demikian: “Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.” Pengharapan Yesaya mengatakan “betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan berita baik,…”. Dan Yesaya mengatakan bahwa kabar baiknya itu adalah “Allahmu itu Raja!” Di dalam Injilnya, Markus mencatat bahwa kabar baik itu adalah Yesus. Jika kita memperhatikan Yesaya, maka dikatakan Allah itu menjadi Raja. Allah kembali ke Sion, yaitu Yerusalem, dan Allah dinyatakan ke segala bangsa. Oleh sebab itu Markus ingin menyatakan bahwa semua hal ini telah terjadi di dalam diri Yesus Kristus. Kerajaan Allah, dimana Allah menjadi Raja, telah dinyatakan melalui diri Yesus Kristus. Allah kembali ke Sion dan bertahta di sana, dinyatakan dalam diri Yesus kristus. Jika saudara tidak memahami Injil, mungkin saudara tidak tahu bahwa ketiga Injil bercerita mengenai perjalanan Tuhan yesus dari Galilea ke Yerusalem (hanya di Injil Yohanes yang tidak demikian). Pelayanan Tuhan Yesus merupakan satu garis lurus dari Galilea menuju Yerusalem. Disini Yesus membawa dalam diriNya, YHWH yang telah kembali ke Yerusalem dan bertahta di sana. Hal ini menjadi sangat luar biasa karena ketika Dia bertahta, Dia tidak duduk di atas singgasana Raja, melainkan membentangkan tanganNya dan mati tersalib, dan di atas salib itulah Dia naik tahta di Yerusalem. Hal ini adalah satu pembalikan makna yang luar biasa. Inilah yang dikatakan Markus dan hal ini menjadi sebuah kerajaan yang sungsang, yang memutar balikkan konsep dan pengharapan orang Yahudi dan juga bagi seluruh umat manusia. Kita juga menjadi bingung, mengapa dengan cara demikian Allah kembali. Tetapi bagi orang percaya, sesungguhnya di dalam diri Tuhan Yesus yang memberitakan Injil, menyembuhkan penyakit, dan mengajar orang banyak, berjalan berkeliling, sampai di salibkan, menunjukkan Allah telah kembali mengunjungi manusia. Allah bertahta dengan baik, Allah menyelamatkan Israel dari musuh-musuhNya. Oleh sebab itu kita menjadi percaya kepada Injil, yang menurut Paulus adalah kebodohan bagi orang Yunani dan batu sandungan bagi orang Yahudi.

Injil inilah yang diberitakan Yesus dalam Kerajaan Allah, dan Kerajaan Allah ini, pada bagian pertama setelah Yesus memberitakan ayat 14 dan 15 tadi, adalah Kerajaan Allah yang mengubah prioritas manusia (Mark 1:16-20). Dalam bagian ini, kita bisa memperhatikan bagaimana setelah Yesus mengatakan Kerajaan Allah sudah dekat, Dia mengabarkannya. Dia memanggil orang dan Ia menghadirkan Kerajaan Allah melalui panggilan pemuridan. Dia berkata: ”...kamu akan kujadikan penjala manusia.” (17). Penjala ikan diubah menjadi penjala manusia. Pada bagian berikutnya, Yesus memanggil Simon dan Andrea, Yohanes dan Yakobus, dan setelah itu, orang-orang yang dipanggil meninggalkan jalanya, keluarganya dan hartanya lalu kemudian mengikut Yesus (18). Ketiga hal di atas: jala, keluarga, dan harta, adalah simbol dari tiga hal yang mendasar dalam hidup manusia. Jika kita bertanya kepada seseorang apa tiga hal yang paling penting dalam hidupnya, dia akan menjawab pekerjaan, keluarga, dan kekayaan. Untuk pekerjaan, kita bisa menghabiskan banyak waktu lebih kita. Sehingga waktu untuk keluarga lebih sedikit dibandingkan dengan waktu untuk bekerja. Tetapi sepenting apa pun pekerjaan, jika keluarga kita sakit, maka kita akan memilih keluarga kita. Dan dengan kekayaan, kita dapat menjadikan diri kita setidaknya memiliki kebebasan. Bebas untuk belanja kemana dan bebas untuk pergi kemanapun. Pada beberapa orang, harta juga adalah martabat dan harga diri, dan hal ini sering terjadi pada alumni dimana alumni yang kerjanya lebih mapan nampak lebih percaya diri dibandingkan dengan alumni yang belum mapan kerjanya.

Ketika Yesus datang ke tengah-tengah dunia ini, bertemu dengan murid-muridNya, maka Dia menghadirkan Kerajaan Allah. Dan Kerajaan Allah itu hadir di tengah-tengah murid-muridNya, maka Kerajaan Allah itu menjungkirbalikkan apa yang utama bagi manusia. Mereka meninggalkan kerja, keluarga dan harta dan mengikut Yesus. Yesus dan KerajaanNya menjadi sesuatu yang lebih penting. Kerajaan Allah membawa kita pada satu tata nilai yang baru, yang diukur dengan cara apakah hal tersebut membawa kita pada satu kesetiaan kepada satu pribadi yang bernama Yesus Kristus. Dan di dalam dunia ini, kita juga harus diinspirasi dengan kenyataan bahwa Yesus menjadi definisi utama dari apa artinya kerja, keluarga, dan kekayaan. Inilah artinya Kerajaan Allah masuk dalam diri anda dan saya dan Kerajaan Allah meredefinisi bagi kita akan siapakah prioritas tertinggi dalam hidup kita.

Pada ayat 20-28, kita dapat melihat gambaran dimana sewaktu Yesus memberitakan tentang Kerajaan Allah, Yesus mengusir setan-setan. Dan sewaktu mengusir, roh itu mengguncang-guncang orang yang dirasukinya dan sambil menjerit (26). Orang-orang menjadi takjub. Apa yang mau digambarkan di sini adalah dengan kedatangan Yesus Kristus, maka Kerajaan Allah menggusur kerajaan kegelapan dan kerajaan setan dari tengah-tengah dunia ini. Kerajaan Allah tidak hanya mengubah hidup manusia dan menggusur kerajaan ego yang ada di dalam manusia, melainkan Kerajaan Allah juga menggusur kuasa kegelapan yang menguasai dunia Yahudi pada saat itu. Di sini digambarkan bahwa Yesus yang adalah kehadiran YHWH itu berkuasa dalam pengajaranNya. Ketika IA mengajar, orang-orang menjadi takjub. Kemudian Ia mengusir setan dengan segala kuasa. Dunia orang Yahudi terkorupsi oleh kuasa kegelapan yang merasuki dalam rupa-rupa roh jahat. Kita juga harus mengetahui bahwa sampai sekarang pun masih banyak roh-roh jahat dengan strategi yang berbeda tentunya. Dunia modern tidak asing lagi dengan kuasa kegelapan yang merasuki masyarakat manusia. Kuasa kegelapan tersebut mengambil bentuk baru yaitu dalam bentuk korupsi, pemerasan dan ketidakadilan. Kerajaan Allah hadir untuk menggusur bentuk-bentuk kuasa kegelapan yang ada di sekeliling kita yang telah mengambil wajah baru, di mana setan-setan berkuasa dan mungkin sangat sulit untuk diusir dan ditengking. Di dalam nama Yesus, kita harus berjuang mennentang kuasa kegelapan yang mencengkeram masyarakat modern pada zaman sekarang ini. Biarlah hidup kita sebagai pengikut Yesus menjadi simbol dari kehadiran Kerajaan Allah, bahwa dimana kita berada, sama seperti Yesus yang kehadiranNya menggusur kuasa kegelapan, maka kehadiran kita pun harus menggusur praktek-praktek korupsi dimanapun kita berada. Biarlah juga kehadiran kita menjadi simbol perlawanan terhadap pemerasan mulai dari yang ebsar sampai yang terkecil. Mungkin kita tidak menyadari bahwa sebenarnya ongkos sudako di Medan adalah Rp. 2400,-. Tetapi sering sekali supir sudako memotong uang kita sebanyak Rp.2500,-. Ini adalah salah satu contoh dari bentuk pemerasan yang mungkin kita tidak sadari dan akhirnya membiarkan hal tersebut terjadi dan kita terlibat di dalamnya. Bukan berarti kita menjadi orang yang ’cerewet’ dan pelit, tetapi kita tidak boleh membiarkan hal ini terjadi begitu saja. Jangan sampai kita menjadi orang-orang yang hanya berdiam diri dan tidak menyadari bahwa hal-hal yang demikian bahkan ketidak- adilan terjadi di sekeliling kita. Kita harus berbuat/menyuarakan sesuatu untuk hal-hal seperti ini. Dalam banyak kasus, banyak para guru yang tidak digaji dengan adil. Hanya ada dua pilihan, pertama, berdiam diri dan pasrah. Kedua, kita terjun dan menyuarakannya. Mungkin hasilnya tidak banyak. Tidak apa-apa. Perjalanan yang beribu-ribu mil jauhnya, diawali dengan sebuah langkah pertama. Mungkin apa yang kita lakukan adalah langkah pertama. Mungkin kita tidak bisa mengubah manusia yang rusak dan katakanlah yang hancur 70% menjadi bersih sama sekali. Jika di dalam sebuah gelas ada air yang kotor 70 %, mungkin kita tidak bisa mengubahnya menjadi bersih sama sekali. Tetapi jika air kotor itu berubah dari 70% menjadi 69%, apakah warnanya berubah? Apakah kandungan racunnya berubah? Jawabannya tidak. Tetapi, adakah sesuatu yang terjadi? Ada, yaitu air telah berubah dari kekotoran 70 % menjadi 69%. Inilah tugas kita. Kita harus menyuarakan Kerajaan Allah di tengah-tengah dunia dimana kegelapan.

Kerajaan Allah juga melenyapkan segala jenis penyakit (29-34). Dalam bagian ini digambarkan Kerajaan Allah ada pada saat Yesus memegang tangan mertua Petrus dan menyembuhkannya. Dia juga menerima banyak orang dari seluruh kota dan menyembuhkannya mereka. Dunia Yahudi penuh dengan bahaya penyakit karena di dunia ini tidak mengenal ilmu kedokteran modern seperti sekarang ini. Sebaliknya, dunia orang modern telah mengatasi berbagai jenis penyakit, tetapi orang modern juga mengalami rasa sakit. Rasa sakit yang muncul karena mengejar kenikmatan yang tidak ada habis-habisnya. Rasa sakit yang muncul karena ketamakan yang tiada kenal batas, dan rasa sakit karena kesepian yang tidak tertolong dari jeritan jiwa dari manusia modern. Kita dipanggil menjadi warga Kerajaan Allah untuk memberitakan bahwa Yesus berkuasa untuk mengobati dan menyembuhkan penyakit-penyakit yang manusia alami. Yesus bekuasa memberikan kebebasan dalam bentuk yang berbeda. Kerajaan Allah mampu mengadirkan perasaan dimana mulai dari ujung rambut dan ujung kaki, semuanya Haleluya.

Ini adalah satu gambaran dari satu kerajaan yang menerobos masuk ke dalam hidup manusia dan merubah dari apa yang menjadi keinginan-keinginan kita, kesombongan-kesombongan kita, persoalan kita, dibebaskanNya. Ketika kita diperdamaikan dengan Allah, diperdamaikan dengan sesama, dan diperdamaikan dengan diri sendiri, maka kita akan mengalami pemulihan yang total dai berbagai macam ’penyakit-penyakit’ yang dialami oleh orang modern. Yesus hadir untuk membawa Kerajaan yang demikian.

Marilah kita mempersiapkan diri kita untuk menghadapi perayaan Natal dengan mengingat bahwa Dia datang untuk menyatakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percaya kepada Kristus. Percayalah kepada Yesus yang membawa Kerajaan Allah, bukan kepada kerajaan Bill Gates yang mengabarkan teknologi atau kerajaan lainnya. Yesus adalah Kerajaan Allah yang terselubung. Yesus dan Kerajaan Allah mengubah tujuan dan makna hidup manusia. Yesus dan kerajaan Allah mengubah dengan kuasa kegelapan manusia. Yesus dan Kerajaan Allah mengubah penyakit dan kelemahan manusia.

Dia bertanya: ”Maukah engkau percaya? Bertobatlah dan datang kepadaKu? Sebab Kerajaan Allah telah tiba.”

Soli Deo Gloria!

No comments: