Thursday, November 3, 2011

[Seri Jesus Christ 03-2007] The 2nd Coming

[Kotbah ini dibawakan oleh Denni Boy Saragih, M. Div pada Mimbar Bina Alumni 30 November 2007]

Kita akan memulai Tema ini dengan membaca bagian dari Alkitab, Kis 1:8-11. Selalu menjadi pengharapan kita, bahwa Yesus akan datang kedua kali dan hal ini bisa terjadi kapan saja. Apakah sekarang, besok, tahun depan, atau 100 tahun lagi. Kita harus mengakui bahwa terkadang kita sebagai orang Kristen tidak memiliki pengharapan yang kongkrit kapan Yesus akan datang untuk kedua kalinya. Kita juga harus mengaku bahwa sering sekali hal ini tidak menjadi keseharian kita. Kita tidak mengharapkan Yesus akan datang keduakali. Jika saya bertanya kepada kita hari ini: ”Seandainya Yesus sudah dipastikan datang besok pukul enam sore, apa yang akan anda lakukan?” Pasti akan ada yang menjawab bahwa dia akan berdoa puasa mulai malam hari ini sampai besok. Ada yang mengatakan bahwa dia akan memperbaiki penampilan, agar ketika bertemu dengan Yesus, dia memberikan penampilan yang terbaik. Ada juga yang menjawab bahwa dia akan berdoa puasa minta pengampunan dosa dan banyak jawaban lainya.

Jika kita perhatikan kejadian-kejadian yang ada, bahkan beberapa orang mau menjual rumah dan mereka. Ada peristiwa tahun 1998, tepatnya 8 Oktober, ada kabar-kabar bahwa Yesus akan datang pada hari itu. Pada saat itu, banyak orang-orang menjual rumah mereka, meninggalkan pekerjaan, dan berdoa terus. Tetapi Yesus tidak datang. Peristiwa yang lain pada tahun 1908 pada bulan Oktober, dimana paara Saksi Jahova berkumpul karena mereka percaya pada saat/hari itu Yesus akan datang keduakalinya. Mereka menunggu mulai pkl 6.00 pagi sampai pkl 6.00 sore. Tetapi Yesus belum datang juga. Mereka kembali menunggu sampai pkl 12.00 malam, Yesus belum datang juga. Akhirnya banyak dari mereka yang pulang dengan kecewa dan hati yang hancur. Tetapi kemudian pemimpin mereka berkata: ”Yesus sudah datang! Tetapi Dia datang sembunyi-sembunyi, dan kita tidak tahu dimana Dia sekarang. Tetapi Yesus telah datang seperti janjiNya.”

Diantara kita juga banyak orang-orang seperti ini. Ketika Yesus sudah dipastikan datang besok pkl 6.00 sore, apa yang anda lakukan dengan deposito, pekerjaan, pacar, cita-cita anda? Martin Luther berkata tentang kehidupan, dimana dia mengatakan ”Saya ingin hidup pada hari ini dengan terang hari itu - Living Today in the Light of ’That Day’.” Luther mengatakan bahwa terang hidup kita adalah Yesus datang kedua kali. Dia berkata bahwa apa yang tidak dia ingini Yesus temukan pada saat Yesus datang kedua kali, tidak akan dia lakukan. Dengan kata lain, Luther tidak ingin ketika Yesus datang kedua kali, Luther sedang berbuat dosa. Coba kita lihat diri kita. Mari kita bayangkan ketika Yesus datang kedua kali, kita sedang berbuat dosa. Apa yang akan terjadi? Apa yang kita inginkan pada saat Tuhan Yesus datang, itulah yang kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Karena Tuhan datang sewaktu-waktu, tentu kita ingin Tuhan menemukan kita ketika sedang berbuat baik.

Ketika orang bertanya kepada Martin Luther apa yang dia akan lakukan jika Yesus datang esok hari, Luther menjawab bahwa dia akan pergi ke ladang dan menanam apel. Artinya adalah dia akan hidup seperti biasa. Bagi dia, kapan pun Yesus datang bukanlah hal yang terpenting. Tetapi bagaimana dia bisa hidup dalam terang ’hari itu’. Sewaktu kita merenungkan apakah artinya ’hari itu’ (kedatangan Yesus kedua kali), banyak orang memberikan pandangan. Pertama, ada pandangan yang mengatakan bahwa orang-orang yang percaya akan kedatangan Yesus kedua kali adalah orang-orang yang percaya kepada utopia dan mimpi. Sebenarnya apa arti kedatangan Yesus keduakali? Mereka mengatakan (sebuah kritikan), bahwa pandangan yang mengatakan Yesus datang kedua kali adalah pandangan yang berasal dari mimpi karena kecewa berat terhadap dunia ini. Dia mengharapkan dunia ini menjadi lebih baik tetapi dia tidak bisa merubahnya menjadi lebih baik. Karena tidak bisa merubah dunia ini menjadi lebih baik, dia mengalihkan masalahnya dari kenyataan dunia menjadi mimpi. Mengharapkan Yesus datang keduakali adalah satu mimpi yang menjadi tujuan akhir dari kekecewaan akan kenyataan. Pandangan ini salah, tetapi ada benarnya juga. Ketika dunia stress, banyak pergumulan dan masalah, di dalam lingkungan Gereja, ajaran mengenai akhir zaman sangat menjamur dan berkembang dengan sangat pesat. Ketika dunia aman dan tidak banyak masalah, ajaran ini tidak berkembang.

Kedua, ada juga memandang secara liberal. Mereka mengatakan bahwa kedatangan Yesus kedua kali adalah harapan mistikal/legendaris. Intinya bukan Yesus datang kedua kali, tetapi manusia mengharapkan hari depan yang lebih baik. Pandangan yang ketiga adalah pandangan yang menyatakan bahwa ’hari itu’ adalah satu perubahan mendadak yang putus hubungan dengan masa kini. Yesus akan datang kedua kali kapan saja, jadi kita tidak perlu memberantas kemiskinan, mencerdaskan masyarakat, ataupun membangun politik yang lebih baik karena sewaktu Yesus datang kedua kali semuanya akan beres. Orang yang berpandangan seperti ini cenderung tidak peduli dengan dengan masalah-masalah dunia ini. Bahkan ketika dunia semakin rusak, mereka hanya mengatakan bahwa hal tersebut adalah tanda-tanda dari akhir zaman. Pandangan ini juga kurang tepat.

Pandangan keempat adalah pandangan yang benar yaitu pandangan yang mengatakan bahwa kedatangan Yesus kedua kali adalah puncak dari Kingdom of God, yang telah dimulai dari pernyataan yang pertama. Sebenarnya kebangkitan Yesus adalah simbol dari masa depan yang menerobos ke masa kini. Bahwa apa yang dulu orang harapkan kedatangan Mesias akan serta merta memotong hari dan memulai satu hari yang baru. Bukan demikian. Yang sebenarnya adalah kenyataan masa depan telah mulai terjadi pada masa itu. Orang-orang Yahudi merasa bahwa kedatangan Kerajaan Allah dan Kerajaan Dunia itu seperti dua titik yang terpotong. Tetapi tidak demikian yang diberitakan oleh Yesus. Yesus berkata agar manusia bertobat karena Kerajaan Allah sudah dekat. Yesus menyembuhkan penyakit, menyembuhkan orang buta, dan memberitakan Kerajaan Allah sudah dekat dan Allah memerintah sebagai Raja. Kerajaan Allah sudah tiba meskipun dunia ini masih berjalan seperti biasa. Kerajaan Allah tidak memutusnya, tetapi Kerajaan Allah dimulai di tengah-tengah dunia ini. Kerajaan Allah dan dunia ini berjalan berimpitan seperti perumpamaan ilalang dan gandum. Dan pada akhirnya akan mencapai puncaknya dimana Yesus akan datang kedua kalinya, tetapi tidak terputus dari kenyataan hari ini, tetapi menyempurnakannya.

Pertanyaan penting soal kedatangan Yesus kedua kali bukanlah soal kapan dan dimana. Tetapi yang terpenting adalah soal apa dan bagaimana. Kedatangan Yesus kedua kali adalah kedatangan yang dimulai dari kedatangan yang pertama dimana Dia menyembuhkan berbagai penyakit, dan akan mencapai puncaknya pada saat Yesus datang kedua kali. Banyak orang yang merasa kedatangan Yesus kedua kali akan memusnahkan dunia ini. Hal ini tidak benar. Alkitab dimulai dengan cerita penciptaan dan mustahil diakhiri dengan cerita musnahnya ciptaan. Alkitab dimulai dengan cerita penciptaan di sebuah Taman dan akan diakhiri dengan cerita sebuah kota, langit dan bumi yang baru (Wahyu 21). Alkitab memulai cerita dengan penciptaan dan Alkitab akan menutupnya dengan cerita pembaharuan. Jika kita memandang kedatangan Yesus kedua kali dengan cara seperti ini, maka kita akan mampu berkata seperti Martin Luther katakan. ’Saya ingin hidup hari ini dengan terang hari itu.” Kita akan bekerja keras karena kita tahu apa yang kita kerjakan hari ini tidak putus hubungan dengan kedatangan Yesus kedua kali. Justru hal ini adalah bagian penyempurnaan. Kita memberitakan Injil, mengha- dirkan Injil, berbuat baik, membangun politik, membangun keluarga, membangun Gereja, dan lainnya. Semua ini adalah bagian dari proses penyempurnaan yang mencapai puncaknya sewaktu Yesus datang kedua kali.

Jika orang memahami dengan benar apa dan bagaimana kedatangan Yesus kedua kali sebagai penyempurnaan dari kedatangan yang pertama, maka kita akan ”living today in the light of that day’ di dalam tiga hal :

  1. Realisme
    Kita tidak akan seperti murid-murid yang menatap ke langit. Tyetapi kita menyadari bahwa kita hidup denang realisme. Yesus mengatakan kepada murid-muridNya bahwa mereka akan menerima kuasa jika Roh Kudus turun atas mereka dan mereka akan menjadi saksi dan memberitakan Injil sampai ujung bumi. Kita hidup dalam satu realisme dimana ada dunia dan tantangan-tantangan yang harus kita gumuli dan jawab. Kita tidak melarikan diri dari kenyataan-kenyataan pahit di dunia, kekecewaan, kemiskinan, kegagalan, kebodohan, dan apapun yang menjadi bagian hidup dari masa kini. Kita harus berhadapan dengan satu realisme. Korupsi harus dihadapi, bukan mengatakan bahwa nanti semua akan beres.

  2. Hope/Expectation
    Kita juga hidup dalam Hope/Expectation. Ada harapan bahwa dunia ini akan berubah menjadi lebih baik. Teologia Pembebasan adalah Teologia yang lahir dari perjuangan melawan kekuasaan yang keras. Teologia ini ada positif dan negatifnya. Salah satu contoh negatifnya adalah, dalam sebuah masyarakat yang terus berjuang tetapi terhalang oleh tembok yang besar. Akhirnya mereka frustrasi. Mereka kehilangan pengharapan. Kemudian muncullah fraksi-fraksi dimana fraksi ini membenarkan melakukan kekerasan demi kebenaran. Hal ini adalah pemikiran yang lahir dari hilangnya pengharapan bahwa Tuhan tidak mampu menjawab masalah dunia ini. Jangan heran mendengar bahwa di negara yang bergejolak, ada pastor yang terlibat pembunuhan tokoh partai. Mereka menggunakan dasar Alkitab Keluaran, dimana Allah menggunakan kekerasan untuk membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Memang benar terjadi kekerasan, tetapi ingat, yang melakukan kekerasan adalah Tuhan dan bukan manusia. Teologia mereka berubah dimana mereka (manusia) yang melakukan kekerasan, bukan Tuhan. Jika Tuhan menggunakan kekerasan, Ia tahu apa yang pantas untuk diperlakukan dengan keras dan siapa yang perlu diperlakukan dengan keras. Jika manusia melakukan, siapa yang dapat mengatakan siapa yang akan dihukum.

    Masalah yang sama terjadi pada mereka yang melakukan jihad. Mereka berbuat atas nama Tuhan untuk menyerang kafir. Tetapi sesungguhnya siapakah yang dapat menentukan siapa kafir dan siapa yang tidak kafir. Penghukuman adalah milik Tuhan dan manusia tidak boleh mengambil alih

  3. Vocation and Calling
    Kita punya hidup dengan Vocation dan Calling. Calling menjadi saksi sampai ke ujung dunia. Hidup sebagai orang-orang yang mengejar apa yang akan Yesus hargai waktu kedatanganNya kedua kali.

Mari kita hidup hari ini dalam terang ‘hari itu’. Mari kita sadari bahwa sebenarnya ketika Yesus datang kedua kali, banyak rencana-rencana dan penantian manusia berakhir dan kosong, tidak ada artinya. Jika kita keluar mencari sesuatu yang bernilai pada waktu Yesus datang keduakali, maka kita adalah orang yang paling beruntung.
Soli Deo Gloria!









No comments: